Jakarta, 15 Juli 2021 – Mahasiswa di Indonesia terus meningkatkan peran dan kontribusinya untuk mendorong pengembangan sektor peternakan dan kedaulatan pangan. Hal tersebut terlihat dalam acara Rekernas ISMAPETI (Ikatan Mahasiswa Peternakan Indonesia) yang digelar pada 14-15 Juli 2021 secara online.
Rekernas ISMAPETI tahun ini mengusung tema “Membangun Kemandirian Peternakan dan Kedaulatan Pangan di Era Digitalisasi”. Kegiatan ini dihadiri oleh ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia dan diisi dengan beberapa agenda penting, termasuk seminar, workshop, dan dialog strategis.
Dalam sambutannya, ketua umum ISMAPETI, Yudi Santoso, menyampaikan pentingnya peran mahasiswa dalam mendorong pengembangan sektor peternakan dan kedaulatan pangan di Indonesia. “Mahasiswa adalah agen perubahan yang harus terus berkomitmen mengoptimalkan potensi sumber daya alam dan memperkuat ketahanan pangan nasional,” ujarnya.
Yudi juga menambahkan bahwa Rekernas ISMAPETI merupakan platform yang baik untuk membangun sinergi antara para mahasiswa peternakan dan stakeholder terkait, termasuk pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat.
Dalam seminar “Penguatan Kemandirian dan Kedaulatan Pangan di Era Digitalisasi”, beberapa narasumber menyampaikan pandangan dan pengalaman mereka terkait isu tersebut. Menurut Dr. Ir. Imam Mustofa, M.Si. dari Kementerian Pertanian, transformasi digital dapat menjadi salah satu solusi untuk memperkuat sektor peternakan dan kedaulatan pangan di Indonesia.
“Digitalisasi dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas sektor peternakan, termasuk dalam hal manajemen data produksi, reproduksi, dan kesehatan ternak. Hal ini akan membantu peternak untuk memperoleh keuntungan yang lebih baik dan meningkatkan kualitas produk peternakan,” jelasnya.
Sementara itu, Head of Agriculture and Agribusiness dari Google Asia Pasifik, Ernesto Villalba, menekankan pentingnya inovasi dan kolaborasi dalam membangun kemandirian dan kedaulatan pangan di era digitalisasi. “Kita harus mengembangkan dan mengadopsi teknologi yang tepat untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi sektor pertanian, dan tentunya harus berkolaborasi dengan berbagai pihak,” ujarnya.
Selain seminar, Rekernas ISMAPETI juga mengadakan beberapa workshop yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis bagi mahasiswa peternakan. Salah satu workshop yang menarik adalah “Aplikasi Teknologi Pengolahan Pangan sebagai Upaya Meningkatkan Kemandirian Pangan”.
Workshop ini diisi oleh Dr. Ir. Roy Sparringa, M.Si. dari Institut Pertanian Bogor dan diikuti oleh puluhan mahasiswa. Dalam workshop tersebut, mahasiswa diajarkan tentang teknologi penanganan dan pengolahan pangan, termasuk teknik fermentasi dan metode pengemasan yang tepat, untuk memperpanjang umur simpan dan meningkatkan nilai tambah produk pangan.
Selain itu, dalam rangkaian acara Rekernas ISMAPETI juga diadakan dialog strategis dengan beberapa stakeholder terkait, seperti Kementerian Pertanian, perusahaan peternakan dan pangan, serta masyarakat. Di dalam dialog tersebut, para mahasiswa berkesempatan untuk menyampaikan ide dan masukan mereka terkait strategi pengembangan sektor peternakan dan kedaulatan pangan di Indonesia.
Dalam kesempatan ini, beberapa topik yang dibahas antara lain adalah upaya peningkatan kualitas dan kuantitas produksi pangan, optimalisasi penggunaan teknologi dalam sektor peternakan, dan penguatan jaringan pemasaran produk peternakan dan pangan.
Menurut salah satu peserta dialog strategis, Hadi Thayyib dari PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, Rekernas ISMAPETI merupakan ajang yang penting untuk mempererat kolaborasi antara para mahasiswa dan dunia usaha. “Dunia usaha perlu mendengarkan suara dan aspirasi para mahasiswa yang merupakan agen perubahan di bidang peternakan dan kedaulatan pangan. Kita harus saling bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama,” katanya.
Rekernas ISMAPETI 2021 berhasil menjadi platform yang baik bagi para mahasiswa peternakan di Indonesia untuk turut membangun kemandirian dan kedaulatan pangan di era digitalisasi. Melalui berbagai acara seperti seminar, workshop, dan dialog strategis, diharapkan para mahasiswa dapat terus mengoptimalkan potensi dan kontribusinya dalam mengembangkan sektor peternakan dan kedaulatan pangan di Indonesia.