NEWS  

Progres Penanganan ODF dan Stunting, Bogor Utara Dinilai Paling Siap

Progres penanganan masalah Open Defecation Free (ODF) dan stunting di Indonesia semakin meningkat. Salah satu wilayah yang dinilai paling siap adalah Bogor Utara.

Menurut data dari Kementerian Kesehatan, pada tahun 2013, Indonesia memiliki angka stunting sebesar 37,2% atau setara dengan 9,6 juta anak. Angka ini menempatkan Indonesia sebagai negara dengan persoalan stunting terbesar di Asia Tenggara dan keempat di dunia setelah India, Nigeria, dan Pakistan. Sementara itu, masalah ODF sendiri masih cukup besar di Indonesia dengan angka 27,4 juta penduduk atau sekitar 10,5% dari total populasi yang masih buang air besar sembarangan.

Namun demikian, banyak upaya yang dilakukan oleh pemerintah di tingkat nasional hingga daerah untuk menangani kedua masalah ini. Salah satunya adalah program ODF dan stunting yang juga dilaksanakan di Bogor Utara.

Bogor Utara sendiri merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Bogor yang terdiri dari 4 kecamatan dan 62 desa. Wilayah ini memiliki luas sekitar 6.723 hektar dengan penduduk sebanyak 351.840 jiwa.

Menurut Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, dr. Surahman, upaya penanganan ODF dan stunting di Bogor Utara memang sudah dilakukan sejak beberapa tahun lalu. “Kami sudah mengimplementasikan program-program kesehatan di Bogor Utara terutama dalam penanganan stunting dan ODF sejak tahun 2017,” ungkap dr. Surahman.

Salah satu program yang dilakukan adalah pemberian makanan tambahan (PMT) bagi balita dan ibu hamil. “PMT ini diberikan kepada anak-anak dan ibu hamil yang membutuhkan untuk memenuhi gizi yang masih kurang. Kami juga memberikan edukasi tentang gizi sehat dan pola hidup sehat kepada ibu dan anak,” tambah dr. Surahman.

Selain PMT, program pengembangan kawasan tanam padi juga dilakukan untuk menunjang pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat di Bogor Utara. Program ini bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan lokal dan memperluas akses masyarakat terhadap asupan gizi yang baik.

Di samping itu, program ODF juga gencar dilakukan dengan mendirikan toilet dan membuat jamban keluarga bagi warga di Bogor Utara. Program ini sebagai upaya untuk mengurangi angka buang air besar sembarangan dan meningkatkan kesehatan lingkungan di wilayah tersebut.

“Kami sudah membangun jamban keluarga di beberapa desa yang belum memiliki akses ke jamban keluarga. Selain itu, kami juga terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan agar tidak terjadi penyakit yang bisa mengganggu kesehatan,” sambung dr. Surahman.

Selain program-program tersebut, keberhasilan Bogor Utara dalam menangani stunting dan ODF juga tidak lepas dari kesadaran masyarakat di sana. Menurut Abdul Rochim, Kepala Desa Tugu Selatan, kesadaran masyarakat Bogor Utara tentang pentingnya menjaga kesehatan dan lingkungan sangat tinggi.

“Masyarakat di sini sangat sadar dalam menjaga kebersihan lingkungan dan menjaga kesehatan. Selalu membuang sampah pada tempatnya dan menjaga kebersihan jamban keluarga,” ujar Abdul.

Kesadaran masyarakat di Bogor Utara juga ditopang dengan adanya dukungan dari pemerintah di tingkat desa hingga kabupaten. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya program yang dilaksanakan oleh pemerintah setempat yang terus mengedukasi masyarakat.

“Program-program yang dibuat oleh pemerintah kabupaten Bogor dan desa sangat membantu dalam mengedukasi masyarakat tentang kesehatan dan lingkungan. Kami mendapatkan pendampingan langsung dari pemerintah desa dan kabupaten,” tambah Abdul.

Dengan adanya program-program tersebut dan tingginya kesadaran masyarakat, Bogor Utara berhasil dinobatkan sebagai daerah yang paling siap menangani masalah ODF dan stunting di Kabupaten Bogor. Tingkat keberhasilan program tersebut pun semakin meningkat dari tahun ke tahun.

“Lihat saja, dari tahun 2017 hingga 2020, angka keberhasilan program penanganan stunting dan ODF di Bogor Utara semakin meningkat. Pada tahun 2017 angkanya hanya 65%, tahun 2018 meningkat menjadi 75%, 2019 sampai saat ini sudah mencapai 83%,” tutup dr. Surahman.

Dengan demikian, keberhasilan Bogor Utara dalam menangani ODF dan stunting menjadi sebuah contoh bagi wilayah lain untuk dapat aktif dan melaksanakan program serupa guna menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas dari masalah kesehatan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *