Penyuluh Agama Diminta Berperan Aktif Ikut Selesaikan Persoalan Bangsa
Jakarta – Peran penyuluh agama dalam menjaga ketertiban dan perdamaian di masyarakat memang sangat penting. Tidak hanya menjadi pengawas dan pelindung agama, penyuluh agama juga harus membantu memecahkan masalah-masalah sosial yang sedang berkembang di masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah dan organisasi keagamaan terus meminta para penyuluh agama untuk berperan aktif dalam upaya menjaga harmonisasi dan perdamaian serta mencegah potensi konflik.
“Fungsi penyuluh agama sekarang tidak hanya mengurusi masalah-masalah kerukunan agama, tapi juga masalah sosial yang lain, seperti kerusakan lingkungan, kemiskinan, dan pengangguran,” ujar Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, dalam sebuah seminar yang diadakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Surabaya pada 8 Oktober 2021 lalu. Menurut Armuji, penyuluh agama dapat berperan dalam menyampaikan pesan-pesan moral kepada masyarakat untuk menjaga kebersamaan dan membangun tatanan sosial yang lebih baik.
Tidak hanya itu, Armuji juga meminta para penyuluh agama untuk menguasai teknologi informasi sehingga dapat berkontribusi dalam meredam isu-isu yang berkembang di media sosial dan meminimalisir efek negatif yang dapat memecah belah masyarakat. “Penyuluh agama harus punya teknologi informasi, kalau tidak punya, maka mereka akan ketinggalan zaman dan sulit berinteraksi dengan masyarakat di era modern ini,” jelas Armuji.
Selain itu, Ketua MUI Jawa Barat, Drajat Effendi, juga mengungkapkan bahwa penyuluh agama harus dapat menyesuaikan diri dengan kondisi dan perkembangan masyarakat saat ini. “Penyuluh agama harus beradaptasi dengan masyarakat, kalau masyarakat sudah mengenal teknologi informasi, maka penyuluh agama juga harus menguasainya,” isyarat Drajat. Selain itu, Drajat juga menambahkan bahwa penyuluh agama harus senantiasa berpikir positif dan berbuat konstruktif demi kemajuan bangsa dan negara.
Tidak hanya di Jawa Barat, permintaan untuk berperan aktif dalam upaya menjaga perdamaian juga dilakukan oleh pemerintah daerah di seluruh Indonesia. Misalnya, di Kota Depok, Jawa Barat, Walikota Depok, Muhammad Idris, meminta para penyuluh agama untuk berperan aktif dalam menanggulangi masalah tertentu, seperti narkoba dan kekerasan dalam rumah tangga. “Peran penyuluh agama ini sangatlah penting dalam membangun karakter dan moral anak bangsa,” kata Muhammad Idris.
Sementara itu, di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat juga menekankan bahwa penyuluh agama harus mempunyai kepekaan sosial dan ketrampilan berinteraksi dengan masyarakat. “Penyuluh agama harus mempunyai kemampuan untuk berinteraksi dengan masyarakat dalam menghadapi berbagai masalah sosial yang ada,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa penyuluh agama harus mampu menenangkan masyarakat dan mengajarkan nilai-nilai spiritual yang dapat membantu dalam menyelesaikan masalah sosial. “Penyuluh agama harus bersifat arif dan bijaksana dalam berinteraksi dengan masyarakat, jangan sampai memberi pengaruh negatif yang dapat merusak tatanan sosial,” tambah Viktor.
Dalam upaya memperkuat peran penyuluh agama dalam menjaga perdamaian dan menjaga ketertiban serta ketenangan masyarakat, beberapa organisasi keagamaan juga memberikan pelatihan dan bimbingan kepada para penyuluh agama. Seperti yang dilakukan oleh Dewan Masjid Indonesia (DMI) di Kota Yogyakarta, mereka memberikan pelatihan keterampilan kepada para penyuluh agama dalam hal pemberdayaan ekonomi dan pembelajaran teknologi informasi.
Ketua DMI Yogyakarta, Imam Budiarto, mengungkapkan bahwa pelatihan tersebut bertujuan agar para penyuluh agama dapat berperan aktif dalam membantu masyarakat mempunyai daya saing agar dapat menghadapi persaingan global. “Semua pihak harus mempunyai daya saing yang baik dalam menghadapi persaingan global, termasuk masyarakat yang membutuhkan bantuan dan bimbingan dari para penyuluh agama,” ujar Imam Budiarto.
Dengan adanya dukungan dan bimbingan dari pemerintah dan organisasi keagamaan, diharapkan para penyuluh agama dapat berperan aktif dalam menjaga ketertiban dan perdamaian di masyarakat serta membantu menyelesaikan masalah-masalah sosial yang sedang berkembang. Dengan inisiatif yang terus ditingkatkan, diharapkan semua pihak dapat menjadikan Indonesia sebagai negara yang aman, damai dan harmonis.