Jakarta, (18/06) – Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, membuat keputusan mutasi terbaru di jajaran kepemimpinan Polri. Pada kesempatan kali ini, Kapolri memutasi sebanyak 7 Kapolda di Indonesia. Irjen Fadil Imran pun resmi diangkat menjadi Kabarhakam Polri.
Dalam rilis yang diterima, Kapolri mengungkapkan bahwa mutasi yang dilakukan kali ini diharapkan dapat memaksimalkan mulai dari tugas-tugas operasional kepolisian hingga penegakan hukum di tanah air. Sekaligus untuk memperkuat pengawasan dan penegakan disiplin di lingkungan Korps Bhayangkara.
Berikut ini adalah nama-nama Kapolda yang subb Iang dari jabatan lama dan menempati posisi baru:
1. Irjen. Rudy Sufahriadi dari Kapolda Sumatera Utara menjadi Staf Ahli Kapolri Bidang SDM;
2. Irjen. Firli Bahuri dari Kapolda Gorontalo menjadi Inspektur Pengawasan Umum (Itwasum) Polri;
3. Irjen. Toni Harmanto dari Kapolda Nusa Tenggara Timur menjadi Analis Kebijakan Utama Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sespim Lemdiklat Polri;
4. Irjen. Merdisyam dari Kapolda Kalimantan Barat menjadi Staf Ahli Kapolri Bidang Kemanusiaan;
5. Irjen. Polisi Slamet Hadi Suprapto dari Kapolda Nusa Tenggara Barat menjadi Staf Ahli Kapolri Bidang Kamneg;
6. Irjen. Mohammad Iqbal dari Kapolda Lampung menjadi Direktur Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri;
7. Irjen. Agung Rokhadi dari Kapolda Maluku menjadi Analis Kebijakan Utama Bidang Politik dan Keamanan Sespim Lemdiklat Polri.
Sementara itu, Irjen Fadil Imran yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolda Jawa Tengah, dikonfirmasi Kapolri telah menduduki jabatan baru sebagai Kabarhakam Polri.
Irjen Fadil sebelumnya telah sukses menyelesaikan berbagai kasus besar di Jawa Tengah. Dia juga terus memperkuat komunikasi dengan masyarakat, tentunya demi keamanan dan kenyamanan di wilayahnya.
Atas pencapaiannya, Fadil mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk Kapolri Listyo Sigit Prabowo.
“Mudah-mudahan dengan keberhasilan yang sudah diraih, bisa memberikan kontribusi yang lebih baik lagi dan membantu meningkatkan persepsi masyarakat terhadap Polri,” ungkap Listyo.
Mutasi Kapolda ini dilakukan dengan tujuan untuk memperkuat kepolisian nasional di segala bidang, terutama dalam upaya penegakan hukum. Dilansir dari laman resmi Polri, Kapolri juga menekankan kembali pentingnya sinergi antara kepolisian, masyarakat, dan media dalam menjaga keamanan dan ketertiban di tanah air.
“Kami akan terus memperkuat sinergi dengan seluruh elemen masyarakat, media, dan lembaga masyarakat untuk intensif memperkuat pengawasan kinerja polisi, dan tentu saja menyempurnakan hukum pidana, dan memastikan keamanan masyarakat,” ujar Listyo.
Di sisi lain, mutasi ini juga menjadi momentum bagi Polri untuk menghadapi berbagai macam tantangan ke depan. Proses mutasi merupakan satu dari beberapa cara yang dilakukan oleh institusi kepolisian dalam memperbaiki kinerja dan memberikan pengembangan karir bagi para anggotanya.
Sebagai patokan bagi para anggota Polri, apa yang berhasil dicapai Irjen Fadil selama ini menjadi inspirasi bagi para Kapolda lainnya. Harus diakui bahwa tugas kepolisian tidaklah mudah, namun dengan kesungguhan dan kerja keras tentu akan menjadi sukses.
“Kami berharap bahwa mutasi ini dapat memberikan angin segar bagi institusi kepolisian dan tentunya dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik di Indonesia,” tegas Listyo.
Diharapkan dengan terbit keputusan mutasi ini, dapat membawa pengaruh positif bagi pelaksanaan tugas kepolisian di seluruh wilayah Indonesia. Seluruh anggota Polri diharapkan dapat terus memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat yang selalu berharap untuk hidup aman, nyaman dan damai.