Depok – Forum Studi Islam (FORSI) ke-VII kabupaten/kota se-Indonesia resmi dibuka pada Kamis, 14 Oktober 2021 di Kampus Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Indonesia (UI) Depok. Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono hadir sebagai undangan dalam acara tersebut yang dihadiri oleh para delegasi dari berbagai kabupaten/kota se-Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Imam Budi Hartono menyampaikan harapannya agar acara FORSI ke-VII dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, terutama bagi para peserta, selain itu, dia juga berharap agar kegiatan tersebut dapat menjadi wadah bagi seluruh forum studi Islam di Indonesia untuk bersinergi dan berkolaborasi dalam memajukan pendidikan Islam di Indonesia.
“Acara ini harus bisa memberikan manfaat bagi semua pihak, tidak hanya bagi peserta saja, tetapi bagi seluruh forum studi Islam di Indonesia, sehingga nantinya bisa terbentuknya jejaring dan sinergi dalam memajukan pendidikan Islam di Tanah Air,” ujar Imam Budi Hartono pada acara tersebut.
Dia mengatakan, Forum Studi Islam ini sangat penting bagi perkembangan Islam di Indonesia, terutama dalam konteks pendidikan. Melalui forum ini, katanya, para pemangku kepentingan di bidang pendidikan Islam dapat berdiskusi dan berkolaborasi dalam mencari solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi, serta membahas beragam konsep dan ide baru dalam memajukan pendidikan Islam.
“Saya berharap, melalui forum ini, ide-ide dan konsep-konsep baru dalam pendidikan Islam dapat dihasilkan, sehingga kedepannya, pendidikan Islam di Indonesia semakin berkualitas dan lebih mampu bersaing dalam kancah global,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Forum Studi Islam se-Indonesia, A. Sudirman, dalam sambutannya mengatakan, tujuan dari acara ini adalah untuk membuka ruang diskusi bagi para pemangku kepentingan dalam bidang pendidikan Islam di Indonesia, mengenai berbagai isu yang berkaitan dengan pendidikan dan pengajaran Islam.
“Acara ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih komprehensif dan mendalam seputar pendidikan Islam, dan mengajak seluruh peserta untuk berdiskusi dan berkolaborasi dalam mencari solusi atas berbagai permasalahan pendidikan Islam yang dihadapi oleh masyarakat,” ucapnya.
Ia menambahkan, melalui FORSI ke-VII ini, diharapkan seluruh peserta dapat berbagi pengalaman, gagasan, dan inspirasi dalam pengembangan pendidikan Islam di Indonesia. “Kami berharap, kegiatan ini dapat menjadi awal dari sebuah gerakan nasional dalam memajukan pendidikan Islam di Indonesia,” kata A. Sudirman.
Sebanyak 40 kabupaten/kota se-Indonesia turut serta dalam acara FORSI ke-VII kali ini, yang akan berlangsung selama tiga hari, mulai tanggal 14-16 Oktober 2021. Acara ini menghadirkan banyak pembicara dan narasumber dari kalangan akademisi, praktisi, dan perwakilan dari pemerintah daerah, yang akan memaparkan berbagai isu dan perkembangan terkini seputar pendidikan dan pengajaran Islam.
Selain itu, dalam acara ini juga diselenggarakan berbagai kegiatan seperti seminar, lokakarya, diskusi panel, pameran, dan jalan santai. Melalui kegiatan ini, para peserta diharapkan bisa meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mereka atas berbagai isu yang berkaitan dengan pendidikan dan pengajaran Islam, serta mampu mengembangkan ide-ide dan solusi yang kreatif dan innovatif dalam memajukan pendidikan Islam di Indonesia.
FORSI ke-VII kali ini juga diharapkan dapat menjadi momentum bagi seluruh peserta untuk memperluas koneksi dan jaringan mereka dalam dunia pendidikan Islam, dan meningkatkan kemampuan dan keterampilan mereka dalam mengembangkan dan mengelola program-program pendidikan Islam di daerah masing-masing.
Dengan demikian, acara FORSI ke-VII dapat memberikan manfaat yang besar bagi perkembangan pendidikan Islam di Indonesia, dan memperkuat peran Forum Studi Islam sebagai wadah diskusi dan kolaborasi bagi para pemangku kepentingan di bidang pendidikan Islam di Indonesia.